
Contoh Roadmap Kuliah 2025 Lengkap dengan Penjelasan Target Tiap Semester
Agustus 18, 2025
Berikut Panduan Masuk Kampus Swasta di 2025
Agustus 18, 2025
Kuliah Tamu bersama Koo di Kampus UMN (Dok. UMN)
Tangerang – Pada Jumat (15/08/2025) Fakultas Seni dan Desain Universitas Multimedia Nusantara (UMN) mengadakan kuliah tamu bersama Prof. Jae-Mo Koo, Ph.D., Selaku Head Professor of Cinematography Major In the Graduate School of Korea University of Media Arts (KUMA), yang juga menjadi visiting professor di UMN. Pada kuliah tamu ini Koo membawakan tentang “The Art and Industry of Korean Cinema”.
Pada kesempatan ini Koo memaparkan bagaimana perfilman di Korea dan juga perkembangannya dari waktu ke waktu. Selain itu Koo juga memaparkan bagaimana visual, emosi, dan pergerakan global dari film maupun series Korea.
“Saya sendiri sudah melihat banyak perubahan dari waktu-ke-waktu bagaimana industri film di Korea berkembang, dan sebagai peneliti tentu saya mendapat banyak pengetahuan tentang bagaimana industri film berkembang. Perkembangan yang menjadi kunci dan berperan besar adalah strategi yang digunakan”, jelas Koo.
Koo menjelaskan perkembangan dunia hiburan di Korea dimulai pada masa Presiden Kim Dae-Jung, mulai dari K-Pop, Broadcasting, dan Game. Pada masa presiden Kim Dae-Jung juga sudah terbentuk Korea Culture & Content Agency, pada masa ini juga perkembangan film, K-Drama, Animasi, dan hiburan lainnya mulai berkembang, tentunya dengan budaya Korea yang melekat.
“Pembuatan film atau drama di Korea itu kompleks, kita banyak memperhatikan hal-hal detail seperti K-Drama pertama “Winter Sonata”. Kita betul–betul memperhatikan set tempat atau cuaca, ini karena kami ingin membuat pandangan masyarakat luas terhadap Korea. Jadi perkembangan film atau drama korea itu juga harus define Korean cinematic”, tambah Koo.
Selain itu Koo juga membagikan pengalamannya dalam pembuatan film dan hal-hal kecil menjadi bagian penting dalam pembuatan film salah satunya adalah pencahayaan. Bagi Koo pencahayaan tidak semata-mata hanya penerang saja tapi juga seni dalam industri film itu sendiri. Hal ini juga didukung dengan pengambilan gambar yang tepat dan pendukung lainnya.
“Faktor lain yang penting bagi Koo adalah cerita yang ingin disampaikan ke publik, menggabungkan antara hiburan dan pesan penting. Industri film di Korea juga tidak bisa asal mengikuti tren yang ada di Hollywood, karena kita tetap harus fokus membawa nilai-nilai lokal di Korea. Mulai dari makanan, budaya, apapun budaya lokal itu penting. Jadi kita menanamkan ‘think globally, act locally’”, ucap Koo.
Koo berpesan pada mahasiswa untuk terus belajar melalui hal-hal kecil dan belajar berbagai hal juga di luar kampus. Selain untuk menambah pengalaman, hal ini nantinya bisa memperluas pengetahuan mahasiswa dan mendapatkan pengetahuan langsung yang penting mengenai pembuatan film.
By Rachel Tiffany | UMN News Service
Kuliah di Jakarta untuk jurusan program studi Informatika| Sistem Informasi | Teknik Komputer | Teknik Elektro | Teknik Fisika | Akuntansi | Manajemen| Komunikasi Strategis | Jurnalistik | Desain Komunikasi Visual | Film dan Animasi | Arsitektur | D3 Perhotelan , di Universitas Multimedia Nusantara.